Update Pending & Trip to Mangga Dua yang Produktif!

Update Pending

Tulisan ini ditulis tanggal 28 September 2009. Gila ya, lama banget dari terakhir kali nulis. Apa sih yang bikin gua gak nulis? Pertama adalah kesibukan gua yang nanti gua ceritain per-post. Kedua, gua gak mood nulis karena kegiatan gua. Masa’ ngecat nulis? Biasanya gua nulis kalo gua lagi bener-bener punya waktu dan mood.  Ketiga, koneksi internet, Fren Mobi dari Mobile-8 yang gua punya ini, looooh! Gak bisa konek keluar koneksi IIX (Indonesia). Masa’ disuruh browsing dalam negeri melulu padahal fasilitas & informasi 80% ada di jaringan luar. Sudah 3 hari dari hari ini. Gua cek di Kaskus, rupanya semua pengguna Mobile-8 punya masalah yang sama. Dan menurut informasi, kesalahan ada pada ISPnya. Oke, sekarang kita lanjutgan.

Dan sekarang… Akhirnya Fren Mobi bisa mbuka jaringan internasional lagiiii!!! Hehehehe… Sialan, rupanya kemarin tuh error dan karyawan maintanancenya belom pada balik dari mudik kali ye, makannya error 3 hari brturut-turut gak bisa buka jaringan Internasional! Hehe.. Dan inilah rekaman yang bisa gua tulis :

Trip to Mangga Dua yang Produktif!

Tragedi Keberangkatan

Mampus, setelah membuat perjanjian panjang dan akhirnya diputuskan untuk pergi di hari Selasa dengan Hosea Reyna Primanti (Oshi), walau belum jelas dengan siapa lagi perginya, tapi bodo amat, “kami harus pergi”, pikir kami. Gua lalu mengajak Eghanindya Parnaritasari Digitalina Simbolon (Egha) serta Hubert Aria Ximenes Famosando Naibaho (Sando) malamnya (buset, yang gua ajak batak semua yak?! Hihihi…), sementara Oshi ngajak Yorint Mayrza Fangenano (Yorint), Davin Bratawijaya (Ciho), Gerardo Mayella Wimukti Anindyajati (Gerardo). Kami janjian Pk. 08.00 WIB bertemu di Jalan Pejaten Barat.

HASILNYA, Peserta pagi hanyalah Yorint dan gua (bertemu di Jalan Pejaten Barat), serta Oshi (yang gua jemput di Trakindo). Sesuai perjanjian malamnya, kami meluncur ke rumah Egha untuk menitip motor gua seraya menjemput Egha. Yorint yang mengemudikan mobil beserta Oshi di dalamnya mengikuti hingga rumah Egha (mereka belum tahu rumah Egha).

Menuju rumah Egha, lewat Jalan Kebagusan, terhentilah kami karena kemacetan yang luar biasa. Baru ingat bahwa Jalan Kebagusan adalah jalan dimana terdapat pintu masuk alternatif menuju Kebun Binatang Ragunan yang saat itu sedang luarbiasa penuh karena hari libur. “Masyaallah!” pikir gua. Tapi berhubung kami hanya menjemput Egha (dan menitipkan motor gua), dan sebetulnya sudah dekat, maka gua memutuskan untuk terus melaju menggunakan motor, meninggalkan Yorint dan Oshi dalam kemacetan, meluncur langsung ke rumah Egha. Pesan gua ke Oshi & Yorint, kalo sudah lewat pintu ragunan, call gua.

Sampai rumah Egha, apa yang terjadi? Egha belum bangun! Dibangunkan juga nggak bisa! Kayak orang mati. Ada juga marah-marah kayak mayat idup. Ya sudah tinggal saja. Yorint dan Oshi juga memutuskan untuk berputar balik dan mereka akan menunggu gua di tempat yang kiranya tidak macet. Sesuai tujuan asal, menitip motor gua dulu, lalu minta antar sama Agra (adeknya Egha) lewat jalan alternatif-pedalaman-kecil-motor di Jagakarsa hingga menembus kemacetan dengan cepat. Makasih Agra! Dan akhirnya kami berhasil berangkat ke Mangga Dua dari target Pk. 08.00 menjadi Pk. 12.00 WIB! Hahahay! Tapi yang lebih hebat, perjalanan dari Pasar Minggu hingga Mangga Dua dengan mobil hanya 30 menit! Jalanan kosong luarbiasa.

Mangga Dua Mall

Apa sih kiranya yang gua bilang produktif disini? Ini dia. Kami kira Mangga Dua kosong karena hari lebaran, tapi buka dan rame! Walaupun tidak semua toko buka. Dari antara kami, apa sih tujuan kami ke Mangga Dua? Oshi, membeli headphone serta CD software. Yorint membeli 1000 keping DVD, CD serta casenya. Sementara gua? Entah, menemani mereka saja, sekaligus cuci mata. Hehe…

Apa yang terjadi? Pertama kali sampai malah gua yang tergoda kepada sebuah microphone clip-on Kretz kecil yang setelah tawar punya tawar dapat gua beli dengan harga Rp. 210.000,- Hihihi! Murah! Seneng! (setelah dicoba di rumah, kualitasnya bagus lagi!) Tapi karena hal ini, ada hal lain terjadi nanti. Ooh iya, di toko ini kami bertemu dengan Emmanuel Boniara Neddo (Neddo), mantan ketua FONZA 2007 – 2008.

Yang kedua adalah Yorint, dia membeli keping DVD kosong (merk MaxData) 1000 biji dengan harga perkepingnya menjadi Rp. 1.450. Harga yang sangat murah! Chassingnya sekitar Rp. 900 jika tidak salah.

Dan terakhir Oshi, yang gagal mendapatkan Headphone hingga akhir perjalanan. Hehe… Sudah? Belom…

Kedatangan Pasukan Lain

Rio Visitasius Christianto (Rio) menelpon waktu kami baru sampai “Wa, loe koq ke Mangga 2 nggak ngajak-ngajak sih? Gua baca dari status di Fbloe!” katanya. Ya sudah tanpa pikir panjang gua bilang “Ya sudah sini saja!” tanpa memikirkan bahwa dia bertempat tinggal di Jati Bening. Kemudian baru ingat, Sando juga mau beli komputer. Kami menelpon Sando, dan kebetulan ia baru bangun, langsung kami ajak. Kami bilang kami menunggu dia di Mangga 2. Bagaimana ceritanya, entah, Rio dan Sando langsung koordinasi untuk ke Mangga 2 bareng.

Tak lama setelah Yorint membeli DVD, Rio serta Sando tiba di Mangga Dua. Cihuy! Ya sudah, langsung meluncur ke tempat penjual perangkat komputer. Di tengah jalan, gua melihat ada sebuah chassing komputer kecil, dan setelah gua tanya dan gua masukkan spesifikasi sesuai yang gua tentukan, harganya hanya mencapai Rp. 2.250.000,-. Langsung gua hubungi Ignas Praditya Putra (Ignas). Dan untuk komputer Sando, tak dinyana, dengan spec sebagai berikut :

  • MotherBoard Gigabyte EP43-UD3L
  • Processor Intel E7500 (2,93 GHz, core 45nm, L2 Cache 3mb, FSB 1066)
  • RAM VGen 2GB x 1
  • VGA GeForce 7200GS (256mb/64 bit)
  • PSU AcBel 470 Watt PurePower

Hanya menghabiskan biaya sejumlah Rp. 3.300.000,-! Harga yang luar biasa murah ketimbang 4 tahun sebelumnya dengan spesifikasi yang jauh lebih rendah. Tapi ini dia masalahnya, hutang gua Rp. 300.000,- kepada Sando belum dilunasi, alhasil Sando tidak bisa membelinya karena budget yang ia miliki hanya Rp. 3.100.000,-. Dia berharap ada uang dari gua, tapi ternyata tidak. 3,3jt itupun sudah dipotong Rp. 225.000,- yang tadinya dia harus membeli DVD Writer LG yang SATA (berhubung motherboard baru SATA semua). Disinilah terjadi dilema, dimana sebetulnya ada satu pilihan motherboard lagi yang harganya lebih murah hampir 400ribu.

Di saat itulah Ignas menelpon bahwa dia minta kami menunggunya, dia tertarik pada komputer yang gua tawarkan tadi dan langsung meluncur dari rumahnya di Lebak Bulus. Dan saat itu pula Sando meminta pinjaman Rp. 200.000,- kepada Ignas dan dapat! Hehe… Akhirnya, Sando mendapatkan komputer dengan spec yang ia inginkan tersebut.

Tibalah Ignas dengan segera ke Mangga Dua, dan Ignaspun langsung membeli komputer mini untuk ibunya tersebut. Spesifikasinya tidak terlalu tinggi. MotherBoard mini Foxconn dengan Chassing EnLight, Processor Intel E5200 dan memory 1 GB, ditambah Harddisk 160 GB SATA merk Samsung.

Kecuali Rio, kami semua membeli barang! Benar-benar produktif! Hehe… Akhirnya Pk. 17.00 WIB kami pulang. Oshi, Sando dan Ignas menggunakan mobil dan gua serta Rio menggunakan motor. Sialannya, HP gua tertinggal di tas gua yang ada di mobilnya Ignas. Tidak, tidak pulang, melainkan ngetem di rumah Egha. Gua dan Rio sampai duluan. Jalanan masih kosong. 25 menit dari Mangga Dua hingga Jagakarta dengan kecepatan rendah merupakan hal ajaib di Jakarta. Setelah ditunggu-tunggu dan Ignas tak kunjung datang, kami mengontak Ignas. Hehe… Entah kenapa, si Egha tampaknya agak jadi Aci juga, kepikiran cowoknya mulu kali.. Di rumah Egha maen hingga jam 22.00, dan kami bubar.

Persembahan Buat Egha

Kami tidak pulang, koq. Kami (gua, rio, sando) menunggu di Pom Bensin Ragunan (depan pertanian), sekalian mengantar Oshi yang sudah ditunggu ayahnya di pom bensin tersebut. Menunggu jam 12 untuk membuat kejutan buat Egha yang esoknya ulang tahun. Sementara Ignas mengantar Patres terlebih dahulu di rumahnya di Slipi. Ya sudah akhirnya Ignas datang dan kami berkumpul di Pom Bensin tersebut untuk mengatur rencana. Sebelumnyapun gua sudah bekerjasama dengan Agra, adeknya Egha agar membantu kami dan meminta izin kepada orang tua mereka. Dan, post berikutnya adalah bagaimana kami membuat kejutan untuk ulang tahun Egha.

, , , , , , , , , ,

  1. Tinggalkan komentar

Tinggalkan komentar